Kamis, Maret 24, 2011

another visual diary of mine

howdy people !
i have another visual diary , you also could said it a blog . but it's simpler and actually i prefer that one than this. 
Somehow, tumblr can't be approved as a blog because of one fitur which allowed us to reblog another article or writing of others.
But, believe me 90% of my tumblr is my writing and my photo editing. :)
enjoy if you wanna know me more. shoot it !!
at putrishinta.tumblr.com

Selasa, Juli 20, 2010

ketakutan apalagi?

suatu hari, sebuah forum di dunia maya dimulai. peserta-pesertanya adalah orang-orang yang tak saling kenal, dan mereka semua sekadar iseng mengikutinya. tema yang dibahas hari itu adalah “apa ketakutan terbesar anda?”
seorang musisi, yang kebetulan menjawab, “ketakutan terbesarku adalah aku kehilangan suara sehingga aku kehilangan pekerjaanku.”

seorang gadis yang kemarin baru dilamar menjawab, “ketakutanku adalah kehilangan tunanganku, sehingga perkawinanku batal.”

seorang profesor ikut menjawab, “ketakutan terbesarku adalah kehilangan ilmuku, sehingga aku tak bisa lagi mengajar murid-muridku.”

seorang pemuda dengan polos menjawab, “ketakutan terbesarku adalah kehilangan orang tuaku, padahal aku masih memerlukan mereka.”

seorang penulis berpikir dan menjawab, “ketakutan terbesarku yaitu jika aku kehilangan inspirasiku dan aku tak bisa membaginya kepada dunia.”

seorang penyandang cacat menjawab, “ketakutanku adalah kehilangan sahabatku, yang selalu menemaniku dalam keadaan sedih maupun senang.”

mereka semua saling memuji ketakutan satu sama lain, dan berpikir bahwa ketakutan terbesar mereka tidak sekonyol orang-orang yang takut akan serangga, atau ular, atau penampakan.

hingga akhirnya tidak ada seorang pun yang menjawab. semuanya kehabisan ide dan kata-kata.

lalu, setelah keenam orang itu berhenti, si administrator berkata:

“ketakutan terbesarku adalah, jika orang-orang yang sedari tadi mengkhawatirkan pekerjaannya, kekasihnya, ilmunya, gagasannya, orang tuanya, atau sahabatnya, melupakan Tuhan mereka yang telah memberi mereka semua itu.”

“tidakkah anda semua menyadari, bahwa yang anda takuti untuk pergi adalah milik Tuhan semata? jika sang Pemilik hendak mengambilnya kembali, maka apa yang bisa anda perbuat sementara anda hanyalah orang yang dititipi?”

dan setelah itu, semua orang pun terdiam.



kesambet setan bijak

Setiap orang pasti punya masalah dalam hidupnya. Tanpa dicari pun masalah akan selalu menghampiri manusia.

Ia bisa menjadi “musuh” jika kita selalu menghindar darinya, dan menjadi “sahabat yang membangun” jika kita berani menghadapinya.

Tuhan menggunakan masalah dengan tujuan untuk mendewasakan karakter kita, dan untuk menunjukkan betapa besar kuasa-Nya dalam hidup kita.

Tuhan pasti memberikan kepada kita kemenangan jika kita punya respons yang benar dalam menghadapi masalah.

Kadangkala, kita berdoa untuk meminta mukjizat tetapi yang datang malah masalah yang sepertinya lebih besar.

Sejatinya, jika kita ingin melihat mukjizat, harus ada masalah yang perlu dihadapi.

Karena sebenarnya Mukjizat adalah jawaban dari setiap masalah.

Tanpa ada masalah, tidak akan pernah terjadi mukjizat. Semakin besar masalah yang ada, semakin besar pula mukjizat yang akan Allah nyatakan dalam hidup kita. Sebaliknya, jika masalah itu kecil maka mukjizat yang terjadi kecil juga.

Masalah membuat iman dan karakter kita makin teruji, terutama saat kita belum melihat jawaban doa namun kita tetap percaya bahwa Tuhan yang akan menyelesaikan setiap masalah dan pergumulan kita.

Ada pepatah mengatakan, “Jika kita tidak menyukai sesuatu atau keadaan, ubahlah itu. Tetapi jika kita bisa mengubahnya, ubahlah sikap kita dengan mengucap syukurlah dan jangan mengeluh!”


(aduh,aku habis kesambet tadi....) hahahaha

a letter to my dad :)

Belum sempat John meletakkan tas kerjanya sepulang ke rumah, matanya tertegun melihat sebuah surat tergeletak di atas meja.
Di sebuah amplop tertulis "Untuk ayah tersayang"
Setelah belasan tahun menjadi single parent, baru kali ini ada surat untuknya dari Lucy, anak gadisnya. Ada apa?

Kalimat pertama pada surat itu sudah mengguncang hatinya;
Ayah tersayang, jika ayah membaca surat ini maka aku sudah tidak ada di rumah.
Sekalipun berat John melanjutkan bacaan kata demi kata.

Ayah, aku telah menemukan pria yang akan mendampingiku selamanya.
Memang buat orang lain dia sudah terlalu tua, tapi bagiku pria berusia 45 tahun masih tetap muda.
Dia sangat energik ayah, kalau ayah mengenal lebih dekat dengannya pasti ayah juga akan menyukainya.
Ayah jangan terkecoh dengan tato di seluruh tubuhnya atau janggut dan brewoknya yang panjang atau puluhan tindik di telinga dan hidungnya, karena jauh di dalam hatinya ia adalah orang baik.
Ia sangat sayang padaku, dan juga ayah dari anak di dalam kandunganku.
Istrinya tidak keberatan aku mendampinginya, karena istrinya sudah sibuk mengurus anaknya yang banyak.
Oh iya, ayah tidak usah khawatir tentang kehidupanku.
Ia menguasai penjualan ekstasi di kota, jadi uang sama sekali bukan masalah buat kehidupan kami.
Saya tahu ia sudah mengidap HIV sejak lama, tapi katanya dalam beberapa tahun ke depan obat penyakit AIDS akan ditemukan jadi aku tidak perlu khawatir bukan?

Ayah jangan bersedih karena aku bahagia.
Usiaku sudah 18 tahun ayah jadi aku bisa memutuskan yang terbaik untuk hidupku.

Tanpa sadar, air mata sang ayah menetes jatuh ke lembar surat itu.
Bagaimana mungkin anaknya yang lucu dan periang bisa menjadi seperti inii?
Lembar pertama surat pertama baru saja selesai dibacanya.

Tangan sang ayah bergetar, berat rasanya, tapi ia membuka lembar kedua surat itu.
Kali ini isinya jauh berbeda.

Ayah sayang,
Maaf, sebenarnya surat di halaman pertama tadi tidak benar-benar terjadi.
Saya hanya ingin menggambarkan betapa kemungkinan terburuk bisa terjadi pada anak-anak gadis, dan syukurlah aku tidak demikian.
Ayah bahagia bukan, kalau aku tetap bersama ayah?
Ayah bahagia bukan, akau tidak menghancurkan diriku seperti itu?
Tentu saja, mempunyai anak yang rapornya jelek, jauh lebih menguntungkan daripada mempunyai anak seperti itu.
Oh iya Ayah, raporku ada di dalam tas, nilainya jelek, maaf ya.
Silahkan ayah lihat, jangan lupa ditandatangani.
Besok guru ingin bicara dengan ayah tentang nilai raporku, jangan marah ya.
Kalau ayah tidak marah melihat nilai raporku, aku sedang bermain di rumah sebelah, aku tunggu yah?
Love you Daddy.

"Lucyyy..........!" John berteriak dan lari ke rumah tetangganya, ia akan mengitik habis anaknya yang 'keterlaluan' itu.

Lega rasanya hati John. Konyol tapi melegakan.
Tidak seperti kebanyakan ayah yang sedih melihat rapor anaknya yang buruk, hati John justru berbunga-bunga karena ia tidak kehilangan anaknya.
Memang kali ini, keterlaluan sekali becanda anak gadisnya!
(Terinspirasi dari humor yang pernah saya dengar)

Humor dan Hikmah
Kali ini humor dan hikmah tulisannya tidak ditulis dijudul, biar gak bocor humornya.

Sebenarnya Lucy hanya ingin agar ayahnya tidak marah melihat rapornya yang buruk, untuk membuat masalah rapor buruk terlihat kecil ia membuat gambaran masalah besar yang mungkin terjadi sehingga masalah yang ada jadi terlihat kecil.

Ini sebenarnya adalah seni bersyukur dan seni berkomunikasi dengan diri.

Kalau Anda ingin bersyukur atas kesulitan yang kita terima maka kita sebaiknya membayangkan kesulitan lebih besar yang mungkin bisa kita alami. Dengan demikian kita bisa menghindari diri dari stres atau kegalauan yang berkepanjangan.

Masalah kekecewaan hati atau rasa tidak bersyukur biasanya tidak berhubungan dengan uang tapi lebih karena penerimaan hati.
Orang yang tidak bersyukur biasanya FOKUS PADA YANG TIDAK DIPUNYAI sedangkan ORANG BERSYUKUR FOKUS PADA YANG DIMILIKI.

Kita bisa melihat anak kampung bahagia main layang layang yang 1 set berharga tidak lebih dari Rp 5000.
Tapi anak orang kaya ngambek pada orang tuanya padahal baru dibelikan pesawat remore control seharga 5 juta. Kenapa? Karena anak kaya itu suka dengan yang model baru seharga 15 juta.

Ada anak kaya yang ngambek pada orang tuanya karena link internet putus satu hari karena lupa bayar bulanan, padahal ia sudah beruntung bisa mengakses internet selama 29 hari sebelumnya.

Memang apa yang dilakukan Lucy pada Ayahnya John agak keterlaluan, tapi itu gambaran dramatis tentang bagaimana bisa membuat diri kita bersyukur apa adanya.

Sudahkan Anda bersyukur hari ini?

another awesome story

"Jika Kau menginginkan cinta dari seseorang, tunjukkan cintamu. Cinta tidak membutuhkan keraguan, tunjukkan saja!"
Pohon, Daun dan Angin adalah tiga orang yang berbeda.


-POHON-

Alasan mengapa orang-orang memanggilku "Pohon" karena aku sangat baik dalam menggambar pohon. Setelah itu, aku selalu menggunakan gambar pohon pada sisi kanan sebagai trademark pada semua lukisanku.

Aku telah berpacaran dengan sebanyak lima orang wanita ketika aku masih di SMA. Tapi hanya ada satu wanita yang sangat aku cintai, dan aku tidak punya keberanian untuk mengatakan kepadanya.
Dia tidak memiliki wajah yang cantik, tubuh yang seksi, dsb.
Dia sangat peduli dengan orang lain dan religius tapi dia hanya wanita biasa saja.

Aku menyukainya, sangat menyukainya, menyukai gayanya yang innocent dan apa adanya, kemandiriannya.
Aku menyukai kepandaiannya dan kekuatannya.

Alasan aku tidak mengajaknya kencan karena,
aku merasa dia yang sangat biasa dan tidak serasi untukku.
Aku juga takut, jika kami bersama semua perasaan yang
indah ini akan hilang.
Aku juga takut kalau gosip-gosip yang ada akan menyakitinya.
Aku merasa dia adalah "sahabatku" dan aku akan memilikinya tiada batasnya.
Aku tidak harus memberikan semuanya hanya untuk dia.
Alasan yang terakhir, membuat dia menemaniku dalam berbagai pergumulan
selama tiga tahun ini.

Dia tahu aku mengejar gadis-gadis lain, dan aku telah membuatnya menangis selama tiga
tahun.
Ketika aku mencium pacarku yang kedua, dan terlihat olehnya. Dia hanya tersenyum dengan berwajah merah dan berkata "lanjutkan saja" dan setelah itu pergi meninggalkan kami. Esoknya, matanya bengkak.. dan merah..
Aku sengaja tidak mau memikirkan apa yang menyebabkannya menangis, dan aku membuatnya tertawa.. bercanda dengannya seharian di ruang itu..

Di sudut ruang itu dia menangis..

Ketika semuanya telah pulang, dia sendirian di kelas untuk menangis. Dia tidak tau bahwa aku kembali dari latihan sepakbola untuk mengambil sesuatu di kelas, dan aku melihatnya menangis selama sekitar satu jam.

Pacarku yang keempat tidak menyukainya.
Pernah sekali mereka berdua perang dingin, aku tahu bukan sifatnya untuk memulai perang dingin. Tapi aku masih tetap bersama pacarku. Aku berteriak padanya, dan matanya penuh dengan air mata sedih dan kaget. Aku tidak memikirkan perasaannya saat itu dan pergi meninggalkannya bersama pacarku.

Esoknya, ia masih tertawa dan bercanda denganku seperti tidak ada yang terjadi sebelumnya. Aku tahu bahwa dia sangat sedih dan kecewa tapi dia tidak tahu bahwa sakit hatiku sama buruknya dengan dia, aku juga sedih.

Ketika aku putus dengan pacarku yang kelima, aku mengajaknya pergi.
Setelah kencan satu hari itu, aku mengatakan bahwa ada sesuatu yang ingin kukatakan padanya. Dia mengatakan bahwa kebetulan sekali bahwa dia juga ada sesuatu yang ingin dia katakan padaku.

Aku cerita padanya tentang putusnya aku dengan pacarku dan dia berkata tentang dia yang sedang memulai suatu hubungan dengan seseorang. Aku tahu pria itu. Pria itu sering mengejar Daun selama ini.

Pria yang baik, penuh energi dan menarik.

Aku tak bisa memperlihatkan betapa sakit hatinya aku, tapi hanya bisa tersenyum dan mengucapkan selamat kepadanya.

Ketika aku sampai di rumah, sakit hatiku bertambah kuat dan aku tidak dapat menahannya. Seperti ada batu yang sangat berat di dadaku. Aku tak bisa bernapas dan ingin berteriak namun tidak bisa.

Air mata mengalir dan aku jatuh menangis. Sudah sering aku melihatnya menangis untuk pria yang mengacuhkan kehadirannya.

Ketika upacara kelulusan, aku membaca SMS di Handphoneku. Ternyata SMS itu dikirim 10
hari yang lalu ketika aku, sedih dan menangis. SMS itu berbunyi,

"Daun terbang karena Angin bertiup atau karena Pohon tidak memintanya untuk tinggal..?".



-DAUN-

Selama SMA, aku suka mengoleksi daun-daun, kenapa? Karena aku merasa bahwa daun untuk meninggalkan pohon yang selama ini ditinggali selama ini membutuhkan banyak kekuatan. Selama tiga tahun di SMA, aku dekat dengan seorang pria, bukan sebagai pacar tapi "sahabat".
Tapi ketika dia mempunyai pacar untuk yang pertama kalinya, Aku mempelajari
sebuah perasaan yang belum pernah aku pelajari sebelumnya, yaitu.. CEMBURU. Perasaan di hati ini tidak bisa digambarkan dengan menggunakan lemon. Hal itu seperti 100 butir lemon busuk. Mereka hanya bersama selama dua bulan.

Ketika mereka putus, aku menyembunyikan perasaan yang luar biasa gembiranya. Tapi sebulan kemudian dia bersama seorang gadis lagi.

Aku menyukainya dan aku tahu bahwa dia juga menyukaiku, tapi mengapa dia tidak mau mengatakannya?
Sejak dia mencintaiku, mengapa dia tidak yang memulainya dulu untuk melangkah?

Ketika dia punya pacar baru lagi, hatiku selalu sakit.

Waktu berjalan dan berjalan, hatiku sakit.

Aku mulai mengira bahwa ini adalah cinta yang bertepuk sebelah tangan, tapi mengapa dia memperlakukanku dengan sangat baik diluar perlakuannya hanya untuk seorang teman?

Menyukai seseorang sangat menyusahkan hati, aku tahu kesukaannya, kebiasaannya.
Tapi perasaannya kepadaku tidak pernah bisa diketahui.
Kau tidak mengharapkan aku sebagai seorang wanita untuk mengatakannya terlebih dahulu bukan?

Diluar itu, aku mau tetap disampingnya, memberikannya perhatian, menemaninya, dan mencintainya. Berharap, bahwa suatu hari, dia akan datang dan mencintaiku.
Hal itu seperti menunggu telphonenya setiap malam, mengharapkannya untuk mengirimku SMS.
Aku tahu sesibuk apapun dia, dia pasti meluangkan waktunya untukku. Karena itu, aku menunggunya.

Tiga tahun cukup berat untuk kulalui dan aku mau menyerah.

Kadang aku berpikir untuk tetap menunggu.
Tapi hanya luka, sakit hati, dan dilema yang menemaniku selama tiga tahun ini..

Ketika diakhir tahun ketiga, seorang pria mengejarku.
Dia adalah adik kelasku, setiap hari dia mengejarku tanpa lelah. Segala daya upaya telah dilakukan walau seringkali ada penolakan dariku...
Aku berpikir.. apakah aku ingin memberikan ruang kecil di hatiku untuknya?

Dia seperti angin yang hangat dan lembut, mencoba meniup daun untuk terbang dari pohon.

Akhirnya, aku sadar bahwa aku tidak hanya ingin memberikan Angin ini ruang yang kecil di hatiku.
Aku tau dan yakin Angin ini akan membawa pergi Daun yang lusuh jauh dan ketempat yang lebih baik.

Akhirnya Aku meninggalkan Pohon, tapi Pohon hanya tersenyum dan tidak memintaku untuk tinggal, aku sangat sedih memandangnya tersenyum ke arahku.

"Daun terbang karena Angin bertiup atau Pohon tidak memintanya untuk tinggal..?"



-ANGIN-

Aku menyukai seorang gadis bernama Daun.
Karena dia sangat bergantung pada Pohon, jadi aku harus menjadi angin yang kuat. Angin akan meniup Daun terbang jauh."

Ketika itu, satu bulan setelah aku pindah sekolah. Aku melihat seorang memperhatikan kami bermain sepakbola. Ketika itu, dia selalu duduk disana sendirian atau dengan teman-temannya memperhatikan Pohon. Ketika Pohon berbicara dengan gadis-gadis, ada cemburu di matanya. Ketika Pohon melihat ke arahnya, ada senyum di matanya.
Memperhatikannya menjadi kebiasaanku, seperti dia, Daun yang suka melihat Pohon.

Di sudut ruang itu, aku melihat Pohon sedang memperhatikan Daun.
Air mata mengalir di mata Daun ketika Pohon pergi.

Esoknya.. aku melihat Daun di tempatnya yang biasa, memperhatikan Pohon. Aku melangkah dan tersenyum padanya. Menulis catatan di secarik kertas dan memberikan kepadanya. Dia sangat kaget. Dia melihat ke arahku, tersenyum dan menerima catatanku.
Besoknya, dia datang, menghampiriku dan memberiku kembali kertas catatan itu.

"Hati Daun sangat kuat dan Angin tidak bisa meniupnya pergi, hal itu karena
Daun tidak mau meninggalkan Pohon!" Aku melihat ke arahnya dengan kata-kata tersebut.
Sangat pelan, dia mulai berkata padaku dan menerima kehadiranku dan teleponku..

Aku tahu orang yang dia cintai bukan aku,
tapi aku akan berusaha agar suatu hari dia menyukai aku.
Selama empat bulan, aku telah mengucapkan kata Cinta tidak kurang dari 20 kali kepadanya.
Setiap kali dia mengalihkan pembicaraan. Tapi aku tidak menyerah, aku
memutuskan untuk memiliki dia dan berharap dia akan setuju menjadi pacarku.

Aku bertanya, "Apa yang kau lakukan? Kenapa kau tidak pernah membalas?",
dia berkata, "Aku menengadahkan kepalaku..",
"Ah??" Aku tidak percaya apa yang aku dengar.
"Aku menengadahkan kepalaku!!" dia berteriak.
Aku meletakkan telepon, berpakaian dan naik taksi ke tempatnya. Sesaat dia membuka pintu, aku memeluknya kuat-kuat.

"Daun terbang karena tiupan Angin atau karena Pohon tidak memintanya untuk tinggal..?"


(postingan anonim)

jika aku memanggilmu,

Jika aku ketakutan hanya karena mendengar suara petir saat hujan
Maka dengan engkau datang untuk menenangkanku, Apakah itu membuatku lebih baik?
Andaikan iya jawabannya, Akankah kau melakukannya?

Jika aku benar benar sedang tak nafsu makan
Maka dengan kau hadir membawakan sekotak nasi, Apakah itu membuat nafsu makanku timbul seketika?
Andaikan iya jawabannya, Akankah kau membawakannya untukku?

Jika aku sedang kesakitan dan merasa tidak enak badan
Maka dengan engkau menanyakan kabar dan menunjukkan kekhawatiranmu, Apakah itu membuatku merasa sangat diperhatikan?
Andaikan iya jawabannya, Akankah kau mengkhawatirkanku?

Jika aku merasa lelah, sedih, dan ingin marah
Maka dengan kau menawarkan punggungmu untuk bersandar, Apakah itu membuat amarahku lenyap seketika?
Andaikan iya jawabannya, Akankah kau membiarkanku bersandar?

Dan jika suatu saat nanti,aku sudah kehabisan alasan untuk membuatmu tetap tinggal
Akankah engkau tetap akan datang untukku?
Bukan untuk sakitku, sedihku, marahku ataupun petir yang membuatku takut.

tidak lelahkah , kamu?

kenapa kita harus iri?
kepada kupu-kupu yang bebas terbang di atas sana,
jikalau sebenarnya dunia ini terasa lebih indah saat kita bisa menapakinya
padahal apakah kau tau?
tak lebih dari seminggu lagi mereka akan mati.
mereka lebih cepat mati muda dibandingkan kita , para manusia yang tak bisa terbang.


kenapa kita harus iri?
dengan malaikat yang seakan akan tak punya nafsu untuk berbuat dosa
jikalau kita di sini tetap memiliki akal untuk bisa membedakan mana yang baik dan yang tidak
padahal apakah kau tau?
para malaikat itu merasa bosan dan hampa karena tugas mereka hanya itu-itu saja
tidak seperti kita, para manusia yang bisa bebas untuk sekadar "mencoba-coba"


kenapa kita harus iri?
dengan bulan yang selalu bersinar terang meski sekelilingnya gelap tak terlihat
jikalau kita di sini bisa menikmati kegelapan yang bisa melindungi kita dari kelelahan
padahal apakah kau tau?
bulan itu memiliki cahaya palsu, yang sebenarnya datang dari matahari
tidak seperti kita, para manusia yang seharusnya bisa menjadi diri sendiri, tanpa harus pura-pura


kalau kau ingin bebas seperti kupu-kupu, belajarlah terbang !
kalau kau ingin mulia seperti malaikat, lakukan yang memang bukan dosa !
kalau kau ingin terlihat bersinar seperti bulan, carilah cahaya yang bisa menerangimu !

sesungguhnya tak ada yang lebih indah
dibandingkan menjadi diri kita sendiri,
memiliki warna kita sendiri,
dan melakukan setiap langkah dengan cara kita sendiri.


KARENA


"hidup kita terlalu singkat untuk terus menerus iri dengan hidup orang lain."